Perbedaan antar bahasa-bahasa pemrograman



Di era revolusi industri 4.0 ini, lazim sekali kita melihat beberapa benda sudah dikendalikan oleh komputer. Namun, komputer tidak bisa berjalan begitu saja tanpa ada suruhan atau instruksi yang tepat kepada komputer tersebut, karena komputer tidak bisa mengenali bahasa manusia (bahasa tingkat tinggi) biasa. Nah beberapa orang telah membantu dalam hal teknologi, orang-orang yang diberikan rahmat kepintaran oleh Tuhan YME telah menciptakan instruksi standar yang tujuannya untuk dikenali & dikerjakan oleh komputer yang disebut Bahasa Pemrograman. Menurut Verma (2017) dia menuliskan suatu artikel yang berisi seratus bahasa pemrograman terpopuler di tahun 2017 dan artikel ini menunjukkan bahwa bahasa pemrograman di dunia memanglah sangat banyak, hal ini didukung oleh pendapat Elang yang mengungkapkan bahasa pemrograman di dunia banyak sekali. Lebih jelas Frank (2019) menjelaskan bahwa bahasa pemrograman merupakan suatu set instruksi untuk menjalankan suatu program, Frank juga memaparkan beda bahasa pemrograman beda juga cara penulisannya.
Saya menemukan beberapa bahasa pemrograman dan akan saya jelaskan mulai dari sejarah, fitur, kelebihan, kekurangan, dan perbedaan dengan bahasa pemrograman lainnya apa. Berikut bahasa pemrogramannya :

1.     Python
ü  Sejarah
Python pada mulanya disusun oleh Guido Van Rossim di Centrum Wsikunde & Informatica (CWI) Amsterdam – Belanda pada Desember 1989. Dan sebagai pengganti dari bahasa pemrograman ABC yang juga dikembangkan di CWI oleh Leo Geurts, Lembert Meertens, dan Steven Pemberton. Kemudian pada tahun 1991 oleh Van Rossum Python pertama kali dipublikasikan dengan versi 0.9.0 dan kemudian dilanjutkan dengan versi 1.0 pada tahun 1994. Lalu Guido dan tim membentuk PyhonLabs yang berhasil membuat Python 2.0. Setelah itu Phythonlabs direkrut oleh Digital Creations (sekarang Zoo Corporation) perusahaan yang bertujuan untuk pembentukan produk open source untuk Content Management System (CMS). Pada tahun 2001, Guido dan tim melepaskan diri dari Digital Creations dan membentuk komunitas yang baru bernama Python Software Foundation (PSF) yang merupakan perusahaan non-profit dan pemegang lisensi Pyhton sejak versi 2.1 sampai sekarang.
Jika penasaran dengan perkembangan Pyhton dari versi 1.0 (1989) sampai Python versi 3.5.9 (2019) Anda bisa mengaksesnya di www.python.org/downloads/ di situs ini terdapat perkembangannya dan terpercaya, karena ini berasal dari situs resmi Python sendiri.
ü  Fitur
Fitur yang saya jelaskan berbentuk poin-poin, ini di antaranya:
1.     Berorientasi objek
2.     Sistem pengelola otomatis (garbage collection)
3.     Modular, mudah dikembangkan dengan cara menciptakan modul-modul baru
4.     Operator baru (@) berguna untuk perkalian matriks dan operator ini bisa dipanggil menggunakan fungsi built-in Python 3.5 yakni __matmul(), __rmatmul() dan __imatmul()
5.     Banyak fasilitas pendukung sehingga memudahkan pengguna dalam pengoperasiannya.
Contoh kode dalam Python untuk menampilkan Halo Dunia cukup menggunakan kode >>>print(“Halo Dunia”) cukup seperti ini saja. Sangat mudah kan? Oh iya sebagai FYI kalian bisa mengembangkan atau mengimplementasikan aplikasi-aplikasi menggunakan bahasa Python di Jython dan IronPython.
ü  Kelebihan
Kelebihan yang saya jelaskan berbentuk poin-poin, ini di antaranya:
1.     Python memiliki konsep desain yang bagus dan sederhana dan kodenya juga dirancang agar para mudah dibaca, dipelajari, dirawat, dan digunakan ulang.
2.     Kode Pyhton lebih sedikit menggunakan waktu dalam penulisan kodenya dibanding bahasa pemrograman yang lain.
3.     Python bersifat gratis dan open-source.
4.     Python memiliki banyak dukungan pustaka yang dikembangkan oleh pihak ketiga.
5.     Mendukung IoT.
ü  Kekurangan
Kekurangan yang saya jelaskan berbentuk poin-poin, ini di antaranya:
1.     Pengguna menjadi kesulitan dalam mempelajari bahasa lain karena bahasa Python bisa dikatakan bahasa pemrograman yang tidak terlalu ribet atau susah.
2.     Lemah dalam komputasi mobile
3.     Kesalahan run-time

2.     Javascript
ü  Sejarah
Javascript pada tahun 1995 dikembangkan oleh Brendan Eich di Netscape dan awalnya dikenal dengan nama LiveScript (namun, sekarang dikenal dengan sebutan JavaScript). JavScript merupakan bahasa script yang menghidupkan atau menambah variasi-variasi dalam laman HTML. Dalam sintaksisnya JavaScript mirip dengan C, Perl, dan Java. JavaScript dengan HTML sangat terintegrasi karena keterkaitan JavaScript dengan browser.
ü  Fitur
Fitur yang saya jelaskan berbentuk poin-poin, ini di antaranya:
1.     Object.values
2.     Object.entries
3.     String padding (padStart & padEnd)
4.     Object.getOwnPropertyDescriptors
5.     Async Await
Fitur-fitur di atas didapatkan dari JavaScript versi ES8 atau disebut juga ES2017. Contoh kode dalam JavaScript untuk menampilkan “Halo Dunia”. Tulis kode
var myHeading = document.querySelector('h1');
myHeading.innerHTML = 'Hello world!';
di folder main.js dan folder ini disimpan di folder scripts.
ü  Kelebihan
Kelebihan yang saya jelaskan berbentuk poin-poin, ini di antaranya:
1.     Tidak membutuhkan compiler karena web browser mampu menafsirkannya dengan HTML.
2.     Kesalahan dalam penulisan script lebih mudah dicari dan ditangani.
3.     JavaScript mampu menarik lebih para pengunjungnya dalam hal tampilan laman.
4.     JavaScript dapat digunakan diberbagai browser atau platform.
ü  Kekurangan
Kekurangan yang saya jelaskan berbentuk poin-poin, ini di antaranya:
1.     Script yang digunakan pada Javascript tidak terenkripsi.
2.     Bukan untuk pengembangan aplikasi yang berdiri sendiri.
3.     Memiliki keterbatasan objek, yang disebabkan oleh bahasa pemrograman yang simpel yang menjadikan batasan-batasan beberapa fitur.
4.     Dapat dimanfaatkan untuk mengaktifkan kode berbahaya di komputer pengguna.

3.     PHP
ü  Sejarah
Personal Home Page (PHP) pertama kali dibuat oleh Rasmus Lerdorf pada tahun 1995 dan namnya bukan PHP, melainkan Form Interpreted (FI) yang tujuannya hanya untuk mengolah data formulir dari web. Selanjutnya Rasmus mengembangkan FI menjadi PHP/FI dan menjadikan PHP/FI sebagai sumber terbuka (open source). Pada November 1997, dirilislah PHP/FI 2.0 dan interpreternya sudah terimplementasi di program C. PADA 1997, perusahaan bernama Zend menulis ulang interpreter yang telah dibuat dengan lebih baik dan tersusun. Di Juni 1998, rilislah PHP 3.0 dengan interpreter yang terbaru (btw interpreter itu proses terjemahan dari bahasa komputer ke bahasa mesin yang 1 0 [binary]) dan saat itu PHP merupakan akronim dari Hypertext Preprocessing. Teruslah berkembang PHP dan sampai 17 Desember 2015 PHP telah merilis versinya yang ke 7.
ü  Fitur
Fitur yang saya jelaskan berbentuk poin-poin, ini di antaranya:
1.     Scalar type declarations
2.     Return type declarations
3.     Null coalescing operator
4.     Spaceship operator
5.     Constant arrays using define()
Fitur-fitur di atas didapatkan dari PHP 7. Contoh kode dalam PHP untuk menampilkan “Halo_Dunia”.
<?php
   $teks="H
alo_Dunia";
 
  echo $teks;
?>
ü  Kelebihan
Kelebihan yang saya jelaskan berbentuk poin-poin, ini di antaranya:
1.     Dapat membuat Web menjadi lebih Dinamis
2.     PHP sifatnya Open Source yang artinya bisa digunakan oleh siapa saja secara gratis.
3.     Aplikasi PHP lebih cepat dan mudah jika dibandingkan dengan ASP dan Java.
4.     Mendukung beberapa paket Database seperti MySQL, Oracle, PostgrSQL, dan lain-lain.
5.     Banyak Web Server yang mendukung PHP seperti Apache, Lighttpd, IIS dan yang lainnya
ü  Kekurangan
Kekurangan yang saya jelaskan berbentuk poin-poin, ini di antaranya:
1.     Tidak ideal jika untuk pengembangan skala besar.
2.     Tidak mempunyai sistem pemrograman berorientasi objek yang sesungguhnya.
3.     Tidak dapat memisahkan antara tampilan dengan logik dengan baik (Meskipun penggunaan template bisa memperbaikinya)
4.     Kode PHP bisa dibaca semua orang, dan kompilasi hanya bisa dilakukan dengan tool yang mahal dari Zend ($2000).
5.     PHP mempunyai kelemahan security tertentu yang mana jika programmer tidak jeli dalam melakukan pemrograman dan kurang memperhatikan isu dan konfigurasi PHP
Dengan demikian, bisa kita tarik benang merah dalam setiap bahasa pemrograman ini. Perbedaan antara tiga bahasa pemrograman yang telah dijelaskan di atas, tiap bahasa pemrograman memiliki fokus tertentu untuk menyelesaikan suatu masalah. Tiap bahasa pemrograman juga dibuat oleh orang-orang yang berbeda dan juga tiap-tiap bahasa pemrograman memiliki caranya tersendiri untuk memberikan suruhannya atau instruksinya kepada komputer. Sekian pemaparan dari saya. Semoga artikel ini bermanfaat! Terima kasih😊

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kebutuhan Fungsional dan Non-Fungsional

Software Design Notations

Pengantar Rekayasa Perangkat Lunak